Desain dan struktur
organisasi selalu menjadi faktor penting yang mempengaruhi perilaku-perilaku
individu-individu dan kelompok-kelompok yang ada didalam organisasi. Melalui
desain struktur para pemimpin organisasi mampu menentukan harapan-harapan
mengenai apa yang akan dilakukan individu-individu dan kelompok-kelompok dalam
mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Para manajer melakukan
usaha-usaha yang terkoordinasi melalui desain struktur tugas dan hubungan-hubungan
kewenangan. Dalam konteks ini, desain berarti para manajer melakukan usaha yang
disadarinya untuk menentukan terlebih dahulu cara para karyawan melakukan
pekerjaannya. Struktur mengarah pada hubungan dan proses organisasi yang
relatif stabil. Struktur organisasi banyak dianggap sebagai “anatomi organisasi
yang memberikan sebuah dasar dalam berbagai fungsi organisasi”. Jadi, struktur
organisasi merupakan sebuah kerangka kerja.
· Dimensi Struktur Organisasi
Saat ini, ada tiga dimensi yang
sering digunakan untuk menggambarkan struktur, yaitu:
1.
Formalisasi
(formalization)
Formalisasi adalah suatu dimensi
struktur organisasi yang mengacu kepada derajat dimana aturan-aturan,
prosedur-prosedur, dan panduan-panduan tindakan yang lain dibuat tertulis dan
diberlakukan. Organisasi semacam ini memiliki prosedur pelaksanaan baku (standard operating procedures) yang
tertulis; instruksi khusus dan kebijakan yang jelas.
Dalam kaitannya dengan empat desain
keputusan, formalisasi merupakan hasil dari spesialisasikerja yang tinggi,
pendelegasian kewenangan yang tinggi, penggunaan pembagian departemen berdasarkan
fungsinya, dan luas rentang kendali.
2.
Sentralisasi
(centralization)
Sentralisasi adalah suatu dimensi
struktur organisasi yang mengacu pada derajat dimana kewenangan untukmengambil
keputusan dikuasai oleh manajemen puncak.
Hubungan antara sentralisasi dengan
empat desain keputusan adalah sebagai berikut:
-
Semakin tinggi spesialisasi kerja,
semakin besarlah sentralisasi.
-
Semakin sedikit kewenangan yang
didelegasikan, semakin besar sentralisasi.
- Semakin besar penggunaan departemen
berdasarkan fungsi, semakin besarlah sentralilasi.
-
Semakin luas rentang kendali, semakin
besarlah sentralisasi.
3.
Kerumitan
(complexity)
Kerumitan adalah suatu dimensi
struktur organisasi yang mengacu pada jumlah pekerjaan dan/atau unit yang
berada dalam suatu organisasi.
Kerumitan dikaitkan dengan
perbedaan pekerjaan dan unit. Dengan demikian, tidak mengherankan bahwa diferensiasi sering kali diartikan sama dengan
kerumitan. Bahkan istilah, diferensiasi
mendatar (horizontal differentiation)
-
mengacu
kepada jumlah unit yang berbeda pada tingkat yang sama dan diferensiasi tegak lurus (vertical
differentiation) - mengacu
pada jumlah tingkat dalam organisasi - telah menjadi
istilah yang baku an kerap digunakan praktisi dan analis.
Hubungan antara kerumitan (diferensiasi
mendatar dan tegak lurus) denga empat desain keputusan adalah sebagai berikut:
-
Semakin besar spesialisasi kerja,
semakin besarlah kerumitan
-
Semakin besar pendelegasian kewenangan,
semakin besarlah kerumitan organisasi.
-
Semakin besar penggunaan departemen
berdasarkan geografis, pelanggan, dan produk, semakin besarlah kerumitan.
-
Rentang kendali yang sempit dikaitkan
dengan kerumitan yang tinggi.
· Departementalisasi
Departementalisasi (departmentalization) adalah proses
membagi tenaga kerja, fungsi, proses atau unit organisasi menjadi
kelompok-kelompok yang terpisah.
Terdapat beberapa bentuk, atau
dasar pembagian departemen, yaitu:
1. Pembagian
departemen berdasarkan fungsinya (functional
departementalization)
2. Pembagian
departemen berdasarkan wilayah geografis (geographic
departementalization)
3. Pembagian
departemen berdasarkan produk (product
departementalization)
4. Pembagian
departemen berdasarkan pelanggan (Customer
Departementalization)
· Model-model desain organisasi
Tiga model desain organisasi,
yaitu:
1.
Model Mekanistik
Jenis desain organisasi yang
menekankan pentingnya produksi dan efisiensi. Jenis ini sangat terformalisasi,
tersentralisasi dan rumit. Beberapa prinsip Fayol memiliki kaitan dengan fungsi
pengelolaan manajemen; empat di antaranya relevan untuk memahami desain
organisasi model mekanistik adalah prinsip spesialisasi, prinsip kesatuan arah (Unity of Direction), prinsip kewenangan
& tanggung jawab, dan prinsip rantai bertingkat (Scalar Chain).
2.
Model Organik
Desain organisasi yang menekankan
pentingnya kemampuan beradaptasi dan pengembangan. Desain ini relatif informal,
terdesentralisasi, dan sederhana. Desain ini juga berbeda dengan desain
organisasi model mekanistik. Perbedaan yang paling jelas antara dua model ini
adalah konsekuensi kriteria keefektifan yang berbeda yang diusahakan setiap
model untuk memaksimalkan. Model mekanistik berusaha memaksimalkan kepuasan,
kefleksibelan, dan pengembangan.
3.
Model Matriks
Suatu desain organisasi yang
menggabungkan desain berdasarkan produk atau proyek dengan desain yang
berdasarkan fungsinya yang sudah lebih dulu ada. Struktur-struktur matriks ini
dapat ditemukan di dalam organisasi yang menuntut tanggapan terhadap perubahan
yang cepat pada dua atau lebih lingkungan seperti teknologi dan pasar,
menghadapi banyak ketidakpastian yang menghasilkan tuntutan yang tinggi untuk
memroses informasi, dan harus menghadapi sumber daya keuangan dan manusia yang
terbatas.
· Implikasi Manajerial desain dan struktur
organisasi
Dapat menghasilkan struktur atau
susunan yang berkualitas didalam suatu organisasi, karena ada teori yang
mengatakan posisi adalah kualitas maka setiap orang yang menempati posisi yang
ia kuasai dalam suatu organisasi akan menghasilkan kontribusi besar dalam suatu
organisasi tersebut. Itulah alasan mengapa diperlukan implikasi manajerial desain
dan struktur organisasi.
Sumber:
John M Ivancevich, Perilaku dan
Manajemen Organisasi jil 2. Erlangga: Jakarta, 2005
http://kamusbisnis.com/arti/departementalisasi/
http://melkyat.blogspot.com/2013/06/implikasi-manajerial-desain-dan.html