Manusia dan Tanggung Jawab
Tanggung jawab
adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah.
Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat
ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat.
Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa
melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung
jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu
berbeda.
Tanggung jawab
mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami maksud adalah
perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam
mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: "Mintalah
petunjuk pada hati (nurani)mu."
Dalam wacana
keislaman, tanggung jawab adalah tanggung jawab personal. Seorang muslim tidak
akan dibebani tanggung jawab orang lain. Allah berfirman: "Setiap jiwa
adalah barang gadai bagi apa yang ia kerjakan." Dan setiap pojok dari
ruang kehidupan tidak akan lepas dari tanggung jawab.
Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab
menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala
sesuatu, sehingga bertanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah
berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau
memberikan jawab dan menanggung akibatnya.
Tanggung jawab
adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun
yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan
kesadaran akan kewajiban.
Seorang mahasiswa mempunyai kewajiban belajar, Bila
belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibannya. Berarti ia telah
bertanggung jawabatas bannya. Sudah tentu bagaimana kegiatan belajar si
mahasiswa, itulah kadar pertanggung jawabannya, Bila pada ujian ia mendapat
nilai A, B atau C itulah kadar pertanggung jawabannya.
Seseorang mau
bertanggung jawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas
segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya
tanggung jawab karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam
lingkungan alam. Manusia tidak boleh berbuat semaunya terhadap manusia lain dan
terhadap alam lingkungannya. Manusia menciptakan keseimbangan, keselarasan, antara
sesama manusia dan antara manusia dan lingkungan.
Tanggung jawab
bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap
manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab. Apabila ia tidak mau bertanggung
jawab, maka ada pihak lain yang memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian
tanggung jawabitu dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan
dari sisi yang kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus menyadari
akibat perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan
ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain apabila si pembuat tidak mau
bertanggung jawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual
maupun dengan cara kemasyarakat.
Apabila dikaji,
tanggung jawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau
dipenuhi, sebagai akibat perbuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari
perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian, pengorbanan pada pihak lain.
Kewajiban beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau
pihak lain.
Tanggung jawab
adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab
karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula
bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh
atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui
pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Macam-macam Tanggung Jawab
Manusia itu berjuang adalah memenuhi keperluannya sendiri
atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam
masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga
menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan.
Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau
hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung
jawab, yaitu:
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan
kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan
kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memevahkan
masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya
manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena merupakan
seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri,
berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan
angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak
luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri
dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi
anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada
keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung
jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan
manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena
membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain.
Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang
tentunyamempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar
dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala
tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
4. Tanggung jawab kepada Bangsa / negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap
individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak,
bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan
itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
5. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa
tanggung jawab, melainkanuntuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung
jawab lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari
hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai
macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan
oleh Tuhan dan juka dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak
menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan
perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang
seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk
memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.
Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian dan
pengorbanan adalah perbuat baik untuk kepentingan manusia itu sendiri.
1. Pengabdian
Pengabdian itu
adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai
perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua
itu dilakukan dengan ikhlas.Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung
jawab, apabila orang bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal
itu berarti mengabdi kepada keluarga. Lain halnya jika kita membantu teman
dalam kesulitan, mungkin sampai berhari-hari itu bukan pengabdian, tetapi hanya
bantuan saja.
Pengabdian
kepada agama atau kepada Tuhan terasa menonjolnya seperti yang dilakukan oleh
para biarawan dan biarawati. Pada umumnya mereka itu adalah orang-orang yang
terjun diladang Tuhan karena kesadaran moralnya, karena panggilan Tuhan. Mereka
meninggalakan keluarga dan tidak akan berkeluarga.
Pengabdian
terhadap negara dan bangsa yang juga menyolok antara lain dilakukan oleh
pegawai negri yang bertugas menjaga mercu suar di pulau yang terpencil. Mereka
bersama keluarganya hidup terpencil dari masyarakat ramai. Sementara itu setiap
hari tiupan angin kencang dari laut tidak pernah berhenti, apalagi bila terjadi
badai. Mereka bersunyi diri dalam pengabdian diri demi keselamatan kapal yang
lalu lalang. Kesenangan yang dapat dirasakan oleh pegawai negri dikota tidak
dapat dirasakan, mungkin sekali-sekali bila mereka memperoleh cuti.
2. Pengorbanan
Pengorbanan
berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga
pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan
yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung
pamrih suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas
semata-mata.
Pengorbanan
dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat dirasakan bila
kit membaca atau mendengarkan kotbah agama. Dari kisah para tokoh agama atau
nabi, manusia memperoleh tauladan, bagaimana semestinya wajib berkorbanan.
Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan
tidak begitu jelas, karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara
sesama kawan, sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti
lebih rendah tingkatannya. Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan
kepada sesama teman.
Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda,
pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan
secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan
saja diperlukan.
Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan
sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya
berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu
dituntut pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
Sumber:
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-tanggung-jawab
http://dicky_funny.tripod.com/tanggungjawab.htm