A. Pengertian Makhluk Sosial
Manusia sejak awal kelahirannya adalah sebagai makhluk sosial (ditengah
keluarganya). Makhluk yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan
orang lain. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang
layak bagi kemanusiaan. Sebagai individu, manusia dituntut untuk dapat
mengenal serta memahami tanggung jawabnya bagi dirinya sendiri,
masyarakat dan kepada Sang Pencipta.
Meskipun banyak spesies berprinsip sosial,
manusia sebagai makhluk sosial akan membentuk kelompok berdasarkan
ikatan/pertalian genetik, perlindungan-diri, atau membagi pengumpulan
makanan dan penyalurannya, manusia dibedakan dengan rupa-rupa dan
kemajemukan dari adat kebiasaan yang mereka bentuk entah untuk kelangsungan hidup individu atau kelompok dan untuk pengabadian dan perkembangan teknologi, pengetahuan, serta kepercayaan.
Identitas kelompok, penerimaan dan dukungan dapat mendesak pengaruh
kuat pada tingkah laku individu, tetapi manusia juga unik dalam
kemampuannya untuk membentuk dan beradaptasi ke kelompok baru.
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau
mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan
kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung
untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia
lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai
makhluk sosial.
B. Tujuan Manusia Bersosialisasi dengan Manusia lain
Tujuan sosialisasi secara esensial (secara pokok) adalah untuk dapat
mengantarkan manusia pada kebutuhan dan tuntutan untuk dapat terus
bertahan hidup di bidang fisik maupun sosial budaya (Stephan &
Stephan, 1990).
Dalam konteks fisik, proses sosialisasi harus dapat membekali manusia
dengan kemampuan-kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan biologis
dasar yang diperlukan untuk terus hidup dalam lingkungan fisik mereka.
Dalam konteks sosial budaya, proses sosialisasi harus dapat membantu
manusia dengan pemahaman tentang sistem norma dan peran yang
dikembangkan dalam masyarakat.
Adapun tujuan pokok dari pada sosialisasi (buku sari sosiologi) adalah :
1. Memberi ketrampilan yang dibutuhkan seseorang dalam kehidupan ditengah-tengah masyarakat.
2. Mengembangkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif.
3. Membantu seseorang mengendalikan fungsi-fungsi organik melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4. Menanamkan kepada seseorang nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada pada masyarakat.
C. Dasar-dasar Struktur Sosial
Dalam mengamati berbagai berbagai peranan sosial, antropologi sosial
biasanya menggunakan model tertentu dalam melakukan pendekatannya.
Antara lain melalui konsep integrasi sosial. Konsep ini melihat bahwa
terdapatnya hubungan dan saling mempengaruhi di antara tingkah laku
sosial, kekuatan dan kelemahan pada suatu unit system kekerabatan yang
mana semua itu berada dalam suatu bangunan sosial atau struktur sosial.
Struktur sosial biasanya meliputi dasar-dasar keluarga, perkawinan,
sistem kekerabatan, status dan peranan sosial, stratifikasi sosial,
himpunan yang berdasarkan kelompok usia dan keturunan, organisasi
sosial. Struktur sosial mencakup berbagai macam kelompok sosial,
termasuk di dalamnya pranata sosial atau sosial institution.
D. Faktor yang Mempengaruhi Sosialisasi
Sosialisasi bekaitan erat dengan kepribadian. Hal ini karena kepribadian
terbentuk sebagai hasil sosialisasi individu terhadap apa yang ada
disekelilingnya seperti nilai, norma, kebiasaan, adat-istiadat
kebudayaan.
Ada lima faktor yang menjadi dasar perkembangan kepribadian (sosialisasi) yaitu :
1. Sifat dasar, yaitu suatu sifat dari keseluruan potensi yang diwariskan dari ayah dan ibunya.
2. Lingkungan prenatal, yaitu lingkungan dimana dia sebelum lahir
(ketika dia masih didalam rahim sang ibu. Pada saat ini dia dapat
pengaruh dari ibunya seperti jenis penyakit, gangguan enduktrin yang
bisa mengakibatkan gangguan mental, srtuktur tubuh seperti cacat, kidal,
dan sebagainya.
3. Perbedaan perorangan (individu), yaitu bayi yang tumbuh dan berkembang sebagai individu yang unik dan berbeda dengan individu-individu yang lain.
4. Lingkungan, yaitu kondisi disekitar individu yang mempengaruhi
rasa sosialisasinya yang meliputi : lingkungan alam, lingkungan
kebudayaan, lingkungan manusia lain dan masyarakat disekitarnya.
5. Motivasi, yaitu kekuatan dari dalam individu yang menggerakkannya untuk berbuat sesuatu.
Sumber:
http://nabil-maududi.blogspot.com/2012/11/manusia-sebagai-makhluk-sosial.html
0 komentar:
Post a Comment