Hal
yang jarang didengar dilingkungan umum adalah warganegara dan negara,
karena warganegara dan negara hanya kita jumpai di bangku sekolah saja
dan mungkin sudah biasa terdengar bagi para wakil rakyat di gedung MPR
& DPR mendengar kata warganegara dan negara. Saya ingin sedikit
menggambarkan suatu hal yang berhubungan dengan warganegara dan negara
yaitu seberapa jauh pengetahuan kita tentang warganegara dan negara,
namun bukan hanya pengetahuan itu sendiri, apa maknanya, apa manfaatnya
bagi kita sendiri. Karena masih banyak orang yang belum pengerti tentang
warganegara dan negaranya itu sendiri.
Banyak
orang awam yang belum mengenal dan mengetahui apa sih sebenarnya makna
dan maksud serta tujuan daripada warganegara dan negara itu sendiri,
bila orang ditanya seperti itu mereka akan menjawab dengan simple “saya
orang Indonesia”. Namun dalam pengertian yang luas bukan hanya itu
melainkan sebuah tatanan yang mengatur suatu masyarakat disuatu wilayah
sehingga terciptalah warganegara dan negara itu sendiri.
Dalam
arti sempit warganegara saya artikan sebagai kumpulan orang-orang yang
telah sudah lama bersama karna tujuan hidup yang sama, sehingga
terbentuklah negara, jadi negara ada karena adanya warganegara. Suatu
sistem yang saling berkaitan satu sama lain dan saling mengikat satu
sama lain, sehingga warganegara dan negara menjadi kesatuan yang mutlak
dalam berdirinya suatu negara. Namun dalam arti sesungguhnya warganegara
adalah warga adalah individu-individu yang berada didalam suatu wilayah
yang sama dalam jangka waktu lama, dan negara adalah alat yang
digunakan oleh individu itu sendiri untuk membangun apa yang menjadi
tujuan bersama.
Pentingnya
kita mengetahui makna dari pada sebuah arti warganegara dan negara
yaitu agar kita tidak hanya hidup dengan pengetahuan yang sedikit
tentang negara kita yang diamin ini, melainkan menjadi sebuah motivasi
sendiri untuk pengetahui makna lebih dalam arti dari warganegara dan
negara sehingga kita mengenal betul apa yang menjadi tujuan kita dalam
bernegara. Hal ini yang biasanya menjadi penghalang dalam menjalankan
kehidupan berbangsa dan bertanah air yaitu suatu sikap dimana kita tidak
mengenal betul apa makna dari pada warganegara dan negara sehingga
kurangnya rasa nasionalisme kita pada negara kita tercinta ini yang
akhirnya kita terbilang orang yang tidak peduli pada bangsa kita
sendiri.
Sebagai
contoh kecil Indonesia terkenal dengan batiknya yang menjadi budaya
dari bangsa kita sendiri, bila kita tidak mengetahui dan tidak
melestarikannya tentu saja batik akan diambil oleh negara lain yang
lebih peduli dengan kesenian yang indah dan karya-karya indah lainnya.
Ini akan menunjukan sikap kita mencintai tanah air dengan perwujudan
sebagai warganegara dan negara yang lebih mempunyai makna dalam
kehidupan berbangsa dan negara.
Warganegara
juga menjadi identitas seseorang itu menjadi bagian daripada arti kita
menjadi sebuah negara, ini hal yang perlu diperhatikan bila kita menjadi
warganegara Indonesia tentu kita akan menjunjung tinggi apa yang
menjadi kebanggaan kita yaitu persatuan dan kesatuan bangsa yang akan
kita pertahankan. Banyak orang yang datang untuk berwisata ke negara
lain hanya untuk melihat apa menjadi daya tarik dari negara itu sendiri
sehingga banyak dikunjungin oleh wisatawan asing.
Adapula
individu yang pindah kewarganegaraan karena alasannya sendiri dan ingin
menetap di suatu negara yang ditempatinya, tentu saja hal ini
boleh-boleh saja namun harus ada beberapa syarat yang harus dilengkapi.
Contoh kecil saja, ada salah satu pemain timnas yang berkewarganegaraan
belanda, namun bisa bergabung dengan timnas Indonesia itu karena ada
proses naturalisasi pemain jadi pemain itu harus pindah kewarganegaran
untuk bisa menjadi bagian dari negara itu sendiri.
Sebenarnya
warganegara hanyalah masalah identitas dimana kita ingin menetap, yang
penting kita harus benar-benar mengetahui seluk beluk negara itu sendiri
agar timbulnya rasa nasionalisme yang tinggi dan mampu mambawa hal
posistif bagi negaranya.
Sumber:
http://edukasi.kompasiana.com/2012/10/27/warganegara-dan-negara-503908.html
0 komentar:
Post a Comment