Thursday 24 January 2013

Tugas masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan

Diposkan oleh C. Sheilla di 07:46

Urbanisasi Tak Terkendali Menimbulkan Krisis Kemanusiaan

PERINGATAN Hari Kesehatan Sedunia tahun 2010 mengangkat tema soal urbanisasi dan kesehatan. Urbanisasi menyebabkan pertumbuhan penduduk di perkotaan, hal ini dapat menimbulkan permasalahan global. Di abad 21 ini, lebih dari setengah penduduk dunia tinggal di kota dan lebih dari sepertiganya tinggal di daerah kumuh. Sehingga tidak mustahil jika nantinya, kemiskinian semakin meningkat dan jumlah orang miskin di kota lebih banyak daripada di desa. Masalah yang dihadapi terkait laju urbanisasi dan pertumbuhan penduduk antara lain kepadatan lalu lintas, pencemaran udara, perumahan yang kurang sehat, pelayanan kesehatan yang kurang layak, serta tingginya kriminalitas, kekerasan dan penggunaan obat-obatan terlarang.
Menurut Ketua Asosiasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja Indonesia (Akeswari) DR Dr Dwidjo Saputro. SpKJ(K) kondisi perkotaan yang semakin padat penduduknya akan menimbulkan masalah kesehatan jiwa. “Persaingan hidup semakin berat, karena lapangan pekerjaan tidak bisa menyerap tenaga kerja lagi, maka kemiskinan semakin bertambah akibatnya semakin banyak penduduk yang stress. Lingkungan yang kurang kondusif juga sangat mempengaruhi kesehatan Jiwa anak dan remaja.” kata Dwidjo dalam forum diskusi bersama PWI Jaya di Jakarta. Kamis .Dwidjo mengatakan berbagai kasus bunuh diri yang dilakukan remaja, perkelahian antar remaja, dan masalah sosial lainnya yang terekspos adalah suatu fenomena gunung es. Artinya, selain masih banyak masalah yang tidak muncul ke permukaan, juga mempunyai akar masalah yang mendalam dan komplek terkait dengan kesehatan jiwa.
Urbanisasi yang tidak terkendali dapat mengakibatkan krisis kemanusiaan. Penduduk yang semakin miskin akan semakin menderita. Bank Dunia pun memperkirakan tahun 2035 nanti kota-kota akan didominasi permukinan orang-orang miskin. “Anak-anak dan remaja di perkotaan juga akan mempunyai beban psikologis yang semakin besar.” ujarnya. Masalah sosial bisa terjadi karena ada masalah kesehatan jiwa yang dialami masyarakat. Namun sebaliknya, masalah kesehatan jiwa muncul akibat ada masalah sosial. “Kedua hal itu saling mempengaruhi.” katanya. Tetapi, dia sangat menyayangkan perhatian pemerintah belum serius terhadap penanganan masalah kesatuan Jiwa terutama kesehatan Jiwa anak dan remaja. Hingga saat Ini belum ada kebijakan dan perencanaan yangjelas. padahal satu dari lima anak dan remaja memiliki masalah kesehatan jiwa. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Dr Ida Bagus Nyoman Banjar mengatakan Jakarta sebagai sasaran urbanisasi memiliki beban semakin besar. “Untuk mengatasi penyakit infeksi saja belum tuntas, muncul lagi kasus-kasus penyakit degeneratif karena gaya hidup perkotaan, lalu sekarang masalah kesehatan jiwa akibat padatnya penduduk kota.” ujarnya.

Sumber:
http://egaseptian.wordpress.com/2011/11/27/bab-vii-masyarakat-perkotaan-dan-pedesaan/

Opini:
Menurut pendapat saya tentang contoh kasus diatas pemerintah harus lebih memperhatikan lapangan pekerjaan di daerah pedesaan. Dengan membukanya peluang lapangan pekerjaan di daerah pedesaan maka urbanisasi akan terkendali, dan kemungkinan kemiskinan akan berkurang.

0 komentar:

Post a Comment

Thursday 24 January 2013

Tugas masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan

Urbanisasi Tak Terkendali Menimbulkan Krisis Kemanusiaan

PERINGATAN Hari Kesehatan Sedunia tahun 2010 mengangkat tema soal urbanisasi dan kesehatan. Urbanisasi menyebabkan pertumbuhan penduduk di perkotaan, hal ini dapat menimbulkan permasalahan global. Di abad 21 ini, lebih dari setengah penduduk dunia tinggal di kota dan lebih dari sepertiganya tinggal di daerah kumuh. Sehingga tidak mustahil jika nantinya, kemiskinian semakin meningkat dan jumlah orang miskin di kota lebih banyak daripada di desa. Masalah yang dihadapi terkait laju urbanisasi dan pertumbuhan penduduk antara lain kepadatan lalu lintas, pencemaran udara, perumahan yang kurang sehat, pelayanan kesehatan yang kurang layak, serta tingginya kriminalitas, kekerasan dan penggunaan obat-obatan terlarang.
Menurut Ketua Asosiasi Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja Indonesia (Akeswari) DR Dr Dwidjo Saputro. SpKJ(K) kondisi perkotaan yang semakin padat penduduknya akan menimbulkan masalah kesehatan jiwa. “Persaingan hidup semakin berat, karena lapangan pekerjaan tidak bisa menyerap tenaga kerja lagi, maka kemiskinan semakin bertambah akibatnya semakin banyak penduduk yang stress. Lingkungan yang kurang kondusif juga sangat mempengaruhi kesehatan Jiwa anak dan remaja.” kata Dwidjo dalam forum diskusi bersama PWI Jaya di Jakarta. Kamis .Dwidjo mengatakan berbagai kasus bunuh diri yang dilakukan remaja, perkelahian antar remaja, dan masalah sosial lainnya yang terekspos adalah suatu fenomena gunung es. Artinya, selain masih banyak masalah yang tidak muncul ke permukaan, juga mempunyai akar masalah yang mendalam dan komplek terkait dengan kesehatan jiwa.
Urbanisasi yang tidak terkendali dapat mengakibatkan krisis kemanusiaan. Penduduk yang semakin miskin akan semakin menderita. Bank Dunia pun memperkirakan tahun 2035 nanti kota-kota akan didominasi permukinan orang-orang miskin. “Anak-anak dan remaja di perkotaan juga akan mempunyai beban psikologis yang semakin besar.” ujarnya. Masalah sosial bisa terjadi karena ada masalah kesehatan jiwa yang dialami masyarakat. Namun sebaliknya, masalah kesehatan jiwa muncul akibat ada masalah sosial. “Kedua hal itu saling mempengaruhi.” katanya. Tetapi, dia sangat menyayangkan perhatian pemerintah belum serius terhadap penanganan masalah kesatuan Jiwa terutama kesehatan Jiwa anak dan remaja. Hingga saat Ini belum ada kebijakan dan perencanaan yangjelas. padahal satu dari lima anak dan remaja memiliki masalah kesehatan jiwa. Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Dr Ida Bagus Nyoman Banjar mengatakan Jakarta sebagai sasaran urbanisasi memiliki beban semakin besar. “Untuk mengatasi penyakit infeksi saja belum tuntas, muncul lagi kasus-kasus penyakit degeneratif karena gaya hidup perkotaan, lalu sekarang masalah kesehatan jiwa akibat padatnya penduduk kota.” ujarnya.

Sumber:
http://egaseptian.wordpress.com/2011/11/27/bab-vii-masyarakat-perkotaan-dan-pedesaan/

Opini:
Menurut pendapat saya tentang contoh kasus diatas pemerintah harus lebih memperhatikan lapangan pekerjaan di daerah pedesaan. Dengan membukanya peluang lapangan pekerjaan di daerah pedesaan maka urbanisasi akan terkendali, dan kemungkinan kemiskinan akan berkurang.

No comments:

Post a Comment

 

Kumpulan Tugas Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review