Sunday 4 May 2014

Budaya, Kreativitas dan Inovasi (T.O.U.2)

Diposkan oleh C. Sheilla di 20:34


1)   Pengertian dan fungsi Budaya Organisasi
Dalam buku Handbook of Human Resource Management Practice oleh Michael Armstrong pada tahun 2009, budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi orang-orang dalam berperilaku dalam organisasi. Norma adalah aturan yang tidak tertulis dalam mengatur perilaku seseorang.
Pengertian di atas menekankan bahwa budaya organisasi berkaitan dengan aspek subjektif dari seseorang dalam memahami apa yang terjadi dalam organisasi. Hal ini dapat memberikan pengaruh dalam nilai-nilai dan norma-norma yang meliputi semua kegiatan bisnis, yang mungkin terjadi tanpa disadari. Namun, kebudayaan dapat menjadi pengaruh yang signifikan pada perilaku seseorang. Berikut adalah beberapa pengertian dari budaya organisasi:
-   Budaya organisasi mengacu pada hubungan yang unik dari norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan dan cara berperilaku yang menjadi ciri bagaimana kelompok dan individu dalam menyelesaikan sesuatu.
-  Budaya merupakan sistem aturan informal yang menjelaskan bagaimana seseorang berperilaku dalam sebagian besar waktunya.
-   Budaya Organisasi adalah sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan dalam  berperilaku dalam organisasi. Dimana akan diturunkan kepada anggota baru sebagai cara bagaimana melihat, berpikir, dan merasa dalam organisasi.
-   Budaya adalah keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang dipegang dan ada dalam sebuah organisasi.
Banyak pakar yang menyebutkan fungsi dari budaya organisasi yang di kutip oleh Aan komariah dan Triatna, salah satunya adalah Robins mencatat lima fungsi budaya organisasi yaitu:
a.    Membedakan satu organisasi dengan organisasi yang lain.
b.    Meningkatkan sense of identity anggota
c.    Meningkatkan komitmen bersama.
d.   Menciptakan stabilitas sistem social.
e.    Mekanisme pengendalian yang terpadu dan membentuk sikap dan perilaku karyawan.

2)   Tipologi  Budaya Organisasi
Berikut ini adalah berbagai jenis tipologi budaya organisasi, yang diantaranya:
a.         Budaya Normatif
Dalam budaya seperti ini, norma, prosedur dan aturan organisasi yang telah ditetapkan  sesuai dengan pedoman yang ada. Para pekerja diharapkan berperilaku dengan cara yang ideal dan ketat mematuhi kebijakan organisasi. Tidak ada para pekerja yang berani melanggar aturan dan  kebijakan yang telah ditetapkan;
b.        Budaya Pragmatik
Kepuasan pelanggan adalah motif utama dari para pekerja dalam budaya pragmatik. Organisasi dengan budaya demikian, akan memperlakukan pelanggan mereka sebagai dewa yang tidak terikat oleh aturan yang ditetapkan. Setiap pekerja akan  berusaha keras untuk memuaskan pelanggannya untuk mendapatkan hasil  bisnis yang maksimal;
c.         Budaya akademik
Dalam budaya jenis ini, organisasi akan mengikuti budaya akademik yang diterapkan dari sumber individu yang memiliki keahlian akademik. Peran dan tanggung jawab  didelegasikan sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja mereka. Organisasi akan mengikuti budaya akademik yang sangat khusus melalui pelatihan yang ada. Mereka memiliki keyakinan bahwa berbagai program pelatihan yang sedang dilakukan di tempat kerja dapat mengasah keterampilan para pekerja. Dalam hal ini manajemen akan membuat upaya yang serius  untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi profesional para pekerja. Para pekerja dalam budaya akademik dapat menimba pngetahuan dari organisasi dalam durasi yang lebih lama dan merekapun berkembang di dalamnya. Banyak dari lembaga-lembaga pendidikan, perguruan tinggi, rumah sakit yang mempraktekkan budaya seperti itu;
d.        Budaya tim baseball
Suatu budaya tim baseball akan  menganggap para pekerja sebagai harta paling berharga dari organisasi. Para pekerja adalah aset sebenarnya dari organisasi yang memiliki peran utama untuk melaksanakan fungsi dengan sukses. Dalam budaya seperti ini, individu selalu memiliki keistimewaan dan mereka jarang mempersoalkan tentang organisasi mereka. Banyak dari biro periklanan, konsultan manajemen dan lembaga keuangan mengikuti budaya tersebut;
e.         Budaya Klub
Organisasi yang mengikuti budaya klub akan merekrut para pekerja dengan sangat khusus. Masing-masing individu akan dipekerjakan sesuai dengan spesialisasi, kualifikasi pendidikan dan kepentingan mereka. Masing-masing akan melakukan apa yang mereka anggap terbaik. Para pekerja yang potensial akan dipromosikan sesuai dengan prestasi mereka dan sistim penilaian yang diberlakukan dalam budaya tersebut;
f.         Budaya Tembok
Terdapat organisasi tertentu dimana para pekerjanya tidak begitu yakin tentang karir dan masa depan mereka. Para pekerja akan mudah diberhentikan jika organisasi tidak berkinerja baik. Individulah  yang paling menderita pada saat organisasi tengah mengalami kebingungan. Institusi para pialang saham biasanya akan  mengikuti budaya tersebut;
g.        Budaya Tangguh
Dalam budaya tangguh, masukan dari para pekerja adalah sangat penting. Kinerja dari para pekerja akan ditinjau dari waktu ke waktu dan pekerjaan mereka akan benar-benar dipantau. Manajer tim yang ditunjuk akan membahas persoalan bersama dengan anggota tim kerja dan membimbing mereka bila diperlukan. Para pekerja berada dibawah pengawasan konstan dalam budaya tersebut; dan
h.        Budaya Proses
Semua para pekerja dalam budaya ini akan  mematuhi proses dan prosedur organisasi.  Masukan dan penilaian kinerja tidak terlalu penting dalam organisasi tersebut. Para pekerja akan mematuhi  peraturan dan akan bekerja sesuai dengan ideologi yang berlaku dari tempat kerja. Hampir semua organisasi pemerintahan mengikuti budaya tersebut.

3)   Kreatifitas individu dan team Proses inovasi
Kreatifitas dan inovasi merupakan dua hal yang berbeda tetapi cenderung memiliki kesamaan. Kreatifitas adalah sebuah pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru sedangkan inovasi adalah melakukan hal yang baru. Kreatifitas individu dan tim memiliki hubungan yang cukup besar terhadap perkembangan organisasi, karena untuk melakukan inovasi sebuah organisasi membutuhkan ide-ide kreatif dari para anggotanya dan diperlukan juga kerjasama dari semua anggota yang ada. Sebuah inovasipun dapat diciptakan dari terjadinya proses bertukar pikiran antar anggota organisasi.
Timbal balik yang diberikan oleh organisasi juga harus dipertimbangkan keberadannya, karena organisasi yang menghargai dan memberikan reward pada anggotanya yang telah memberikan kontribusi berupa kreatifitas dan inovasi terbaik, otomatis akan menstimulasi anggota lain untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif. Hal ini juga akan menghidupkan astmosfer kompetisi yang sehat dan memiliki tujuan untuk membuat organisasi tersebut lebih maju dan berkembang.

Sumber:
http://www.psikologizone.com/pengertian-budaya-organisasi/06511817
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2173961-fungsi-budaya-organisasi/
http://sbm.binus.ac.id/2013/11/27/manajemen-bisnis-dan-budaya-organisasi-bagian-6/
http://dian-ratnas.blogspot.com/2013/06/kreatifitas-individu-dan-tim-proses.html

0 komentar:

Post a Comment

Sunday 4 May 2014

Budaya, Kreativitas dan Inovasi (T.O.U.2)



1)   Pengertian dan fungsi Budaya Organisasi
Dalam buku Handbook of Human Resource Management Practice oleh Michael Armstrong pada tahun 2009, budaya organisasi atau budaya perusahaan adalah nilai, norma, keyakinan, sikap dan asumsi yang merupakan bentuk bagaimana orang-orang dalam organisasi berperilaku dan melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan. Nilai adalah apa yang diyakini bagi orang-orang dalam berperilaku dalam organisasi. Norma adalah aturan yang tidak tertulis dalam mengatur perilaku seseorang.
Pengertian di atas menekankan bahwa budaya organisasi berkaitan dengan aspek subjektif dari seseorang dalam memahami apa yang terjadi dalam organisasi. Hal ini dapat memberikan pengaruh dalam nilai-nilai dan norma-norma yang meliputi semua kegiatan bisnis, yang mungkin terjadi tanpa disadari. Namun, kebudayaan dapat menjadi pengaruh yang signifikan pada perilaku seseorang. Berikut adalah beberapa pengertian dari budaya organisasi:
-   Budaya organisasi mengacu pada hubungan yang unik dari norma-norma, nilai-nilai, kepercayaan dan cara berperilaku yang menjadi ciri bagaimana kelompok dan individu dalam menyelesaikan sesuatu.
-  Budaya merupakan sistem aturan informal yang menjelaskan bagaimana seseorang berperilaku dalam sebagian besar waktunya.
-   Budaya Organisasi adalah sebuah pola asumsi dasar yang diciptakan, ditemukan atau dikembangkan oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan dalam  berperilaku dalam organisasi. Dimana akan diturunkan kepada anggota baru sebagai cara bagaimana melihat, berpikir, dan merasa dalam organisasi.
-   Budaya adalah keyakinan, sikap dan nilai-nilai yang dipegang dan ada dalam sebuah organisasi.
Banyak pakar yang menyebutkan fungsi dari budaya organisasi yang di kutip oleh Aan komariah dan Triatna, salah satunya adalah Robins mencatat lima fungsi budaya organisasi yaitu:
a.    Membedakan satu organisasi dengan organisasi yang lain.
b.    Meningkatkan sense of identity anggota
c.    Meningkatkan komitmen bersama.
d.   Menciptakan stabilitas sistem social.
e.    Mekanisme pengendalian yang terpadu dan membentuk sikap dan perilaku karyawan.

2)   Tipologi  Budaya Organisasi
Berikut ini adalah berbagai jenis tipologi budaya organisasi, yang diantaranya:
a.         Budaya Normatif
Dalam budaya seperti ini, norma, prosedur dan aturan organisasi yang telah ditetapkan  sesuai dengan pedoman yang ada. Para pekerja diharapkan berperilaku dengan cara yang ideal dan ketat mematuhi kebijakan organisasi. Tidak ada para pekerja yang berani melanggar aturan dan  kebijakan yang telah ditetapkan;
b.        Budaya Pragmatik
Kepuasan pelanggan adalah motif utama dari para pekerja dalam budaya pragmatik. Organisasi dengan budaya demikian, akan memperlakukan pelanggan mereka sebagai dewa yang tidak terikat oleh aturan yang ditetapkan. Setiap pekerja akan  berusaha keras untuk memuaskan pelanggannya untuk mendapatkan hasil  bisnis yang maksimal;
c.         Budaya akademik
Dalam budaya jenis ini, organisasi akan mengikuti budaya akademik yang diterapkan dari sumber individu yang memiliki keahlian akademik. Peran dan tanggung jawab  didelegasikan sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja mereka. Organisasi akan mengikuti budaya akademik yang sangat khusus melalui pelatihan yang ada. Mereka memiliki keyakinan bahwa berbagai program pelatihan yang sedang dilakukan di tempat kerja dapat mengasah keterampilan para pekerja. Dalam hal ini manajemen akan membuat upaya yang serius  untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi profesional para pekerja. Para pekerja dalam budaya akademik dapat menimba pngetahuan dari organisasi dalam durasi yang lebih lama dan merekapun berkembang di dalamnya. Banyak dari lembaga-lembaga pendidikan, perguruan tinggi, rumah sakit yang mempraktekkan budaya seperti itu;
d.        Budaya tim baseball
Suatu budaya tim baseball akan  menganggap para pekerja sebagai harta paling berharga dari organisasi. Para pekerja adalah aset sebenarnya dari organisasi yang memiliki peran utama untuk melaksanakan fungsi dengan sukses. Dalam budaya seperti ini, individu selalu memiliki keistimewaan dan mereka jarang mempersoalkan tentang organisasi mereka. Banyak dari biro periklanan, konsultan manajemen dan lembaga keuangan mengikuti budaya tersebut;
e.         Budaya Klub
Organisasi yang mengikuti budaya klub akan merekrut para pekerja dengan sangat khusus. Masing-masing individu akan dipekerjakan sesuai dengan spesialisasi, kualifikasi pendidikan dan kepentingan mereka. Masing-masing akan melakukan apa yang mereka anggap terbaik. Para pekerja yang potensial akan dipromosikan sesuai dengan prestasi mereka dan sistim penilaian yang diberlakukan dalam budaya tersebut;
f.         Budaya Tembok
Terdapat organisasi tertentu dimana para pekerjanya tidak begitu yakin tentang karir dan masa depan mereka. Para pekerja akan mudah diberhentikan jika organisasi tidak berkinerja baik. Individulah  yang paling menderita pada saat organisasi tengah mengalami kebingungan. Institusi para pialang saham biasanya akan  mengikuti budaya tersebut;
g.        Budaya Tangguh
Dalam budaya tangguh, masukan dari para pekerja adalah sangat penting. Kinerja dari para pekerja akan ditinjau dari waktu ke waktu dan pekerjaan mereka akan benar-benar dipantau. Manajer tim yang ditunjuk akan membahas persoalan bersama dengan anggota tim kerja dan membimbing mereka bila diperlukan. Para pekerja berada dibawah pengawasan konstan dalam budaya tersebut; dan
h.        Budaya Proses
Semua para pekerja dalam budaya ini akan  mematuhi proses dan prosedur organisasi.  Masukan dan penilaian kinerja tidak terlalu penting dalam organisasi tersebut. Para pekerja akan mematuhi  peraturan dan akan bekerja sesuai dengan ideologi yang berlaku dari tempat kerja. Hampir semua organisasi pemerintahan mengikuti budaya tersebut.

3)   Kreatifitas individu dan team Proses inovasi
Kreatifitas dan inovasi merupakan dua hal yang berbeda tetapi cenderung memiliki kesamaan. Kreatifitas adalah sebuah pemikiran untuk menciptakan sesuatu yang baru sedangkan inovasi adalah melakukan hal yang baru. Kreatifitas individu dan tim memiliki hubungan yang cukup besar terhadap perkembangan organisasi, karena untuk melakukan inovasi sebuah organisasi membutuhkan ide-ide kreatif dari para anggotanya dan diperlukan juga kerjasama dari semua anggota yang ada. Sebuah inovasipun dapat diciptakan dari terjadinya proses bertukar pikiran antar anggota organisasi.
Timbal balik yang diberikan oleh organisasi juga harus dipertimbangkan keberadannya, karena organisasi yang menghargai dan memberikan reward pada anggotanya yang telah memberikan kontribusi berupa kreatifitas dan inovasi terbaik, otomatis akan menstimulasi anggota lain untuk menjadi lebih kreatif dan inovatif. Hal ini juga akan menghidupkan astmosfer kompetisi yang sehat dan memiliki tujuan untuk membuat organisasi tersebut lebih maju dan berkembang.

Sumber:
http://www.psikologizone.com/pengertian-budaya-organisasi/06511817
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2173961-fungsi-budaya-organisasi/
http://sbm.binus.ac.id/2013/11/27/manajemen-bisnis-dan-budaya-organisasi-bagian-6/
http://dian-ratnas.blogspot.com/2013/06/kreatifitas-individu-dan-tim-proses.html

No comments:

Post a Comment

 

Kumpulan Tugas Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review