Ini
adalah perjalanan pertama saya menuju tempat wisata Pantai Sawarna. Sepupu saya
mengajak saya untuk ikut kesana karena dia dan 7 orang temannya mengadakan
perjalanan ke pantai sawarna dan Ayah saya sebagai supirnya. Awalnya sih saya
tidak mau ikut kesana tapi berhubung saya libur lebaran tidak pergi kemana-mana
akhirnya saya memutuskan untuk ikut.Sekalian juga sih nemenin Ayah saya. Hehehe.
Perjalanan
pun dimulai pada malam hari, kami berangkat pada tanggal 06 Agustus 2014 pukul
22.00 WIB. Diantara kami tidak ada yang tahu pasti akses jalan menuju ke Pantai
Sawarna. Beberapa hari sebelum keberangkatan, saya sempat searching
mengenai akses jalan menuju pantai tersebut dan hasilnya melalui Sukabumi –
Pelabuhan Ratu. Merasa tidak yakin dengan rute yang diberikan dari mesin
pencarian akhirnya saya mendownload aplikasi WAZE di smartphone ayah saya.
Aplikasi ini sangat membantu kami, karena dengan aplikasi ini kita dapat
mengetahui letak dimana kita berada, menunjukan jalan ke lokasi yang kita tuju
dan banyak lagi fiturnya. Lho kok jadi ngebahas aplikasi ya? Oke, kita kembali
ke cerita perjalanan saya, hehehe.
Malam
pun semakin larut dan kami mulai melewati pegunungan dan hutan. Sungguh sangat
menyeramkan suasana malam itu, saya merasa sedang berada di kereta yang ada di
wahana rumah hantu, hahaha. Sebenernya sih saya mulai mengantuk tapi mau tidak
mau saya harus tahan untuk tidak tidur demi menemani ayah saya. Hehe.
Pukul
00.00 kami baru tiba di Kota Sukabumi, disana kami istirahat sejenak untuk
menghilangkan rasa pegal-pegal karena kelamaan duduk didalam mobil, niatnya sih
mau sekalian cari toilet tapi tidak ada yang terlihat hanya ada beberapa pemuda
yang sedang asik nongkrong bersama teman-temannya. Kemudian kami melanjutkan
perjalanan kami.
Tidak
lama kemudian kami diminta untuk membayar retribusi parawisata Pelabuhan Ratu
sebesar Rp 30.000/mobil. Sekitar pukul 01.00 kami sampai di Pantai Karang Hawu,
Pelabuhan Ratu. Tujuan utama yang dicari disini adalah toilet, hehehe. Kemudian
lanjut lagi perjalanannya, kira-kira pukul 02.00 kami tiba di desa Sawarna,
Bayah, Banten dan kembali memasuki area perhutanan. Medan jalan di daerah ini
dikatakan cukup ekstrim, haha. Kenapa saya bilang cukup ekstrim? Karena jalanan
di daerah ini tanjakan dan turunan curam, kalau saya bilang sih hampir mirip
seperti naik wahana roller coaster, hehehe. Pada saat posisi mobil kita berada
diatas bukit mata kami pun dimanjakan oleh pemandangan lampu-lampu dari
perkampungan yang berada di kejauhan, sungguh sangat menakjubkan bagi saya,
hehehe. Tapi sayangnya di daerah ini kami kehilangan signal jadi aplikasinya
terhenti dan kami hanya bisa mengikuti jalan tersebut sampai menemui dimana
ujungnya.
Setelah
menempuh kurang lebih 1 jam 30 menit tiba lah kami di sebuah perkampungan,
ternyata ini adalah tempat parkir khusus kendaraan beroda empat tempat wisata
Pantai Sawarnakarena untuk menuju pantai kita harus berjalan kaki sejauh 800
Meter. Untuk biaya parkir disini dikenakan sebesar Rp. 10.000/mobil. Berhubung
masih subuh, ga mungkin juga dong kami langsung jalan menuju pantai akhirnya
kami memutuskan untuk menyewa kamar untuk sekedar istirahat. Biayanya sebesar
Rp 150.000/kamar dan mendapatkan fasilitas 1 kamar, 1 kamar mandi dan 1 galon
air mineral. Kami pun tidur karena sudah kelelahan dalam perjalanan. Sebenernya
sih banyak homestay disana, fasilitasnya mulai dari hanya sekedar untuk
bobo-bobo cantik sampai seperti hotel dan harganya juga bervariasi.
Matahari
mulai menunjukan sinarnya, pukul 06.30 kami semua bersiap untuk menuju pantai.
Saya pikir di tempat wisata ini hanya ada satu tempat, tapi setelah saya lihat
peta lokasi objek wisata Sawarna ada banyak tempat objek wisata disini,
diantaranya adalah Pulo Manuk, Goa Langir, Karang Bokor, Pasir Putih, Tanjung
Layar, Karang Beureum, Legon Pari, Karang Taraje dan Goa Lalay. Karena
keterbatasan waktu, kami hanya
mengunjungi Pantai Pasir Putih dan Tanjung Layar.
Sebelum
membayar tiket, yang pertama kita lalui adalah menyebrangi sungai dengan
jembatan gantung. Oh iya, harga tiket masuknya hanya Rp 5.000/orang. Saya
sarankan lebih baik mengendarai motor jika ingin mengunjungi objek wisata
disini karena jarak antara lokasi objek wisata satu dengan yang lainnya cukup
jauh, sebenernya ada juga sih jasa ojek disana tapi harganya lumayan fantastis,
hehehe.
Setelah
kita berjalan 800 Meter sampailah kita di Pantai Pasir Putih, nah ini adalah
beberapa foto yang saya ambil di Pantai Pasir Putih.
Setelah
puas bernarsis ria di Pantai Pasir Putih, kami melanjutkan kembali perjalanan
untuk menuju Tanjung Layar. Selama perjalanan menuju Tanjung Layar tak lupa
juga tetep bernasis ria, dan ini foto-fotonya.
Dan
akhirnyaaaaaaa, sampai lah kita di Tanjung Layar, berikut adalah foto-foto yang
saya ambil.
Mohon maaf ya jika ada kata-kata yang kurang berkenan dihati para pembaca. Karena manusia tidak luput dari kesalahan. hehe
Walaikumsalam Wr. Wb.