Wednesday 22 October 2014

Sebuah Cerita Menuju Pantai Sawarna (Tugas B. Indonesia)

Diposkan oleh C. Sheilla di 16:50


Ini adalah perjalanan pertama saya menuju tempat wisata Pantai Sawarna. Sepupu saya mengajak saya untuk ikut kesana karena dia dan 7 orang temannya mengadakan perjalanan ke pantai sawarna dan Ayah saya sebagai supirnya. Awalnya sih saya tidak mau ikut kesana tapi berhubung saya libur lebaran tidak pergi kemana-mana akhirnya saya memutuskan untuk ikut.Sekalian juga sih nemenin Ayah saya. Hehehe.
Perjalanan pun dimulai pada malam hari, kami berangkat pada tanggal 06 Agustus 2014 pukul 22.00 WIB. Diantara kami tidak ada yang tahu pasti akses jalan menuju ke Pantai Sawarna. Beberapa hari sebelum keberangkatan, saya sempat searching mengenai akses jalan menuju pantai tersebut dan hasilnya melalui Sukabumi – Pelabuhan Ratu. Merasa tidak yakin dengan rute yang diberikan dari mesin pencarian akhirnya saya mendownload aplikasi WAZE di smartphone ayah saya. Aplikasi ini sangat membantu kami, karena dengan aplikasi ini kita dapat mengetahui letak dimana kita berada, menunjukan jalan ke lokasi yang kita tuju dan banyak lagi fiturnya. Lho kok jadi ngebahas aplikasi ya? Oke, kita kembali ke cerita perjalanan saya, hehehe.
Malam pun semakin larut dan kami mulai melewati pegunungan dan hutan. Sungguh sangat menyeramkan suasana malam itu, saya merasa sedang berada di kereta yang ada di wahana rumah hantu, hahaha. Sebenernya sih saya mulai mengantuk tapi mau tidak mau saya harus tahan untuk tidak tidur demi menemani ayah saya. Hehe.
Pukul 00.00 kami baru tiba di Kota Sukabumi, disana kami istirahat sejenak untuk menghilangkan rasa pegal-pegal karena kelamaan duduk didalam mobil, niatnya sih mau sekalian cari toilet tapi tidak ada yang terlihat hanya ada beberapa pemuda yang sedang asik nongkrong bersama teman-temannya. Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami.
Tidak lama kemudian kami diminta untuk membayar retribusi parawisata Pelabuhan Ratu sebesar Rp 30.000/mobil. Sekitar pukul 01.00 kami sampai di Pantai Karang Hawu, Pelabuhan Ratu. Tujuan utama yang dicari disini adalah toilet, hehehe. Kemudian lanjut lagi perjalanannya, kira-kira pukul 02.00 kami tiba di desa Sawarna, Bayah, Banten dan kembali memasuki area perhutanan. Medan jalan di daerah ini dikatakan cukup ekstrim, haha. Kenapa saya bilang cukup ekstrim? Karena jalanan di daerah ini tanjakan dan turunan curam, kalau saya bilang sih hampir mirip seperti naik wahana roller coaster, hehehe. Pada saat posisi mobil kita berada diatas bukit mata kami pun dimanjakan oleh pemandangan lampu-lampu dari perkampungan yang berada di kejauhan, sungguh sangat menakjubkan bagi saya, hehehe. Tapi sayangnya di daerah ini kami kehilangan signal jadi aplikasinya terhenti dan kami hanya bisa mengikuti jalan tersebut sampai menemui dimana ujungnya.
Setelah menempuh kurang lebih 1 jam 30 menit tiba lah kami di sebuah perkampungan, ternyata ini adalah tempat parkir khusus kendaraan beroda empat tempat wisata Pantai Sawarnakarena untuk menuju pantai kita harus berjalan kaki sejauh 800 Meter. Untuk biaya parkir disini dikenakan sebesar Rp. 10.000/mobil. Berhubung masih subuh, ga mungkin juga dong kami langsung jalan menuju pantai akhirnya kami memutuskan untuk menyewa kamar untuk sekedar istirahat. Biayanya sebesar Rp 150.000/kamar dan mendapatkan fasilitas 1 kamar, 1 kamar mandi dan 1 galon air mineral. Kami pun tidur karena sudah kelelahan dalam perjalanan. Sebenernya sih banyak homestay disana, fasilitasnya mulai dari hanya sekedar untuk bobo-bobo cantik sampai seperti hotel dan harganya juga bervariasi.
Matahari mulai menunjukan sinarnya, pukul 06.30 kami semua bersiap untuk menuju pantai. Saya pikir di tempat wisata ini hanya ada satu tempat, tapi setelah saya lihat peta lokasi objek wisata Sawarna ada banyak tempat objek wisata disini, diantaranya adalah Pulo Manuk, Goa Langir, Karang Bokor, Pasir Putih, Tanjung Layar, Karang Beureum, Legon Pari, Karang Taraje dan Goa Lalay. Karena keterbatasan waktu,  kami hanya mengunjungi Pantai Pasir Putih dan Tanjung Layar.
Sebelum membayar tiket, yang pertama kita lalui adalah menyebrangi sungai dengan jembatan gantung. Oh iya, harga tiket masuknya hanya Rp 5.000/orang. Saya sarankan lebih baik mengendarai motor jika ingin mengunjungi objek wisata disini karena jarak antara lokasi objek wisata satu dengan yang lainnya cukup jauh, sebenernya ada juga sih jasa ojek disana tapi harganya lumayan fantastis, hehehe.
Setelah kita berjalan 800 Meter sampailah kita di Pantai Pasir Putih, nah ini adalah beberapa foto yang saya ambil di Pantai Pasir Putih.

Setelah puas bernarsis ria di Pantai Pasir Putih, kami melanjutkan kembali perjalanan untuk menuju Tanjung Layar. Selama perjalanan menuju Tanjung Layar tak lupa juga tetep bernasis ria, dan ini foto-fotonya.

Dan akhirnyaaaaaaa, sampai lah kita di Tanjung Layar, berikut adalah foto-foto yang saya ambil.

Yah, sekian cerita saya menuju Pantai Sawarna. Perasaan lelah hilang saat saya melihat pemandangan pantai yang terbentang dengan indahnya. Ternyata memang benar ada yang mengatakan "jalan yang sulit akan menuju ke tempat yang indah".
Mohon maaf ya jika ada kata-kata yang kurang berkenan dihati para pembaca. Karena manusia tidak luput dari kesalahan. hehe
Walaikumsalam Wr. Wb.

0 komentar:

Post a Comment

Wednesday 22 October 2014

Sebuah Cerita Menuju Pantai Sawarna (Tugas B. Indonesia)



Ini adalah perjalanan pertama saya menuju tempat wisata Pantai Sawarna. Sepupu saya mengajak saya untuk ikut kesana karena dia dan 7 orang temannya mengadakan perjalanan ke pantai sawarna dan Ayah saya sebagai supirnya. Awalnya sih saya tidak mau ikut kesana tapi berhubung saya libur lebaran tidak pergi kemana-mana akhirnya saya memutuskan untuk ikut.Sekalian juga sih nemenin Ayah saya. Hehehe.
Perjalanan pun dimulai pada malam hari, kami berangkat pada tanggal 06 Agustus 2014 pukul 22.00 WIB. Diantara kami tidak ada yang tahu pasti akses jalan menuju ke Pantai Sawarna. Beberapa hari sebelum keberangkatan, saya sempat searching mengenai akses jalan menuju pantai tersebut dan hasilnya melalui Sukabumi – Pelabuhan Ratu. Merasa tidak yakin dengan rute yang diberikan dari mesin pencarian akhirnya saya mendownload aplikasi WAZE di smartphone ayah saya. Aplikasi ini sangat membantu kami, karena dengan aplikasi ini kita dapat mengetahui letak dimana kita berada, menunjukan jalan ke lokasi yang kita tuju dan banyak lagi fiturnya. Lho kok jadi ngebahas aplikasi ya? Oke, kita kembali ke cerita perjalanan saya, hehehe.
Malam pun semakin larut dan kami mulai melewati pegunungan dan hutan. Sungguh sangat menyeramkan suasana malam itu, saya merasa sedang berada di kereta yang ada di wahana rumah hantu, hahaha. Sebenernya sih saya mulai mengantuk tapi mau tidak mau saya harus tahan untuk tidak tidur demi menemani ayah saya. Hehe.
Pukul 00.00 kami baru tiba di Kota Sukabumi, disana kami istirahat sejenak untuk menghilangkan rasa pegal-pegal karena kelamaan duduk didalam mobil, niatnya sih mau sekalian cari toilet tapi tidak ada yang terlihat hanya ada beberapa pemuda yang sedang asik nongkrong bersama teman-temannya. Kemudian kami melanjutkan perjalanan kami.
Tidak lama kemudian kami diminta untuk membayar retribusi parawisata Pelabuhan Ratu sebesar Rp 30.000/mobil. Sekitar pukul 01.00 kami sampai di Pantai Karang Hawu, Pelabuhan Ratu. Tujuan utama yang dicari disini adalah toilet, hehehe. Kemudian lanjut lagi perjalanannya, kira-kira pukul 02.00 kami tiba di desa Sawarna, Bayah, Banten dan kembali memasuki area perhutanan. Medan jalan di daerah ini dikatakan cukup ekstrim, haha. Kenapa saya bilang cukup ekstrim? Karena jalanan di daerah ini tanjakan dan turunan curam, kalau saya bilang sih hampir mirip seperti naik wahana roller coaster, hehehe. Pada saat posisi mobil kita berada diatas bukit mata kami pun dimanjakan oleh pemandangan lampu-lampu dari perkampungan yang berada di kejauhan, sungguh sangat menakjubkan bagi saya, hehehe. Tapi sayangnya di daerah ini kami kehilangan signal jadi aplikasinya terhenti dan kami hanya bisa mengikuti jalan tersebut sampai menemui dimana ujungnya.
Setelah menempuh kurang lebih 1 jam 30 menit tiba lah kami di sebuah perkampungan, ternyata ini adalah tempat parkir khusus kendaraan beroda empat tempat wisata Pantai Sawarnakarena untuk menuju pantai kita harus berjalan kaki sejauh 800 Meter. Untuk biaya parkir disini dikenakan sebesar Rp. 10.000/mobil. Berhubung masih subuh, ga mungkin juga dong kami langsung jalan menuju pantai akhirnya kami memutuskan untuk menyewa kamar untuk sekedar istirahat. Biayanya sebesar Rp 150.000/kamar dan mendapatkan fasilitas 1 kamar, 1 kamar mandi dan 1 galon air mineral. Kami pun tidur karena sudah kelelahan dalam perjalanan. Sebenernya sih banyak homestay disana, fasilitasnya mulai dari hanya sekedar untuk bobo-bobo cantik sampai seperti hotel dan harganya juga bervariasi.
Matahari mulai menunjukan sinarnya, pukul 06.30 kami semua bersiap untuk menuju pantai. Saya pikir di tempat wisata ini hanya ada satu tempat, tapi setelah saya lihat peta lokasi objek wisata Sawarna ada banyak tempat objek wisata disini, diantaranya adalah Pulo Manuk, Goa Langir, Karang Bokor, Pasir Putih, Tanjung Layar, Karang Beureum, Legon Pari, Karang Taraje dan Goa Lalay. Karena keterbatasan waktu,  kami hanya mengunjungi Pantai Pasir Putih dan Tanjung Layar.
Sebelum membayar tiket, yang pertama kita lalui adalah menyebrangi sungai dengan jembatan gantung. Oh iya, harga tiket masuknya hanya Rp 5.000/orang. Saya sarankan lebih baik mengendarai motor jika ingin mengunjungi objek wisata disini karena jarak antara lokasi objek wisata satu dengan yang lainnya cukup jauh, sebenernya ada juga sih jasa ojek disana tapi harganya lumayan fantastis, hehehe.
Setelah kita berjalan 800 Meter sampailah kita di Pantai Pasir Putih, nah ini adalah beberapa foto yang saya ambil di Pantai Pasir Putih.

Setelah puas bernarsis ria di Pantai Pasir Putih, kami melanjutkan kembali perjalanan untuk menuju Tanjung Layar. Selama perjalanan menuju Tanjung Layar tak lupa juga tetep bernasis ria, dan ini foto-fotonya.

Dan akhirnyaaaaaaa, sampai lah kita di Tanjung Layar, berikut adalah foto-foto yang saya ambil.

Yah, sekian cerita saya menuju Pantai Sawarna. Perasaan lelah hilang saat saya melihat pemandangan pantai yang terbentang dengan indahnya. Ternyata memang benar ada yang mengatakan "jalan yang sulit akan menuju ke tempat yang indah".
Mohon maaf ya jika ada kata-kata yang kurang berkenan dihati para pembaca. Karena manusia tidak luput dari kesalahan. hehe
Walaikumsalam Wr. Wb.

No comments:

Post a Comment

 

Kumpulan Tugas Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review